Sabtu, 31 Mei 2014

Tuhan, tak sakitkah Kau melihatku menangis?

Seharusnya mereka bikin satu kata baru yang benar-benar bisa menjelaskan apa yang aku rasa, satu kata diatas kata 'Sedih'. Diatas kata 'Sakit'. Diatas kata 'Kecewa'. Satu kata yang artinya lebih dari semua kata yang pernah ada. Aku menangis dalam keadaan sendiri, karena aku percaya, aku mampu merawat luka ini sendiri.

Tuhan, tak sakitkah Kau melihatku menangis?

Apa ini yang dinamakan pengorbanan? Berkorban perasaan hanya untuk melihat dia bahagia bersama yang lain? kini telah menjadi puing, hati yang retak karena ego masing-masing. Jika dalam doaku terucap namamu, semoga Tuhan tidak pernah jemu mendengar namamu terulang dalam setiap sujudku. Biarkanlah ada duka malam ini, mungkin esok kan ku jelang bahagia bersama yang lain.
Aku ingat orangtuaku pernah bilang bahwa yang namanya cinta, rasa ingin membahagiakan seharusnya lebih besar dari rasa ingin memiliki.

Tidak ada komentar: